Lantunan doa diringi alat musik gamelang bergema di sepanjang prosesi upacara Melasti yang diikuti ratusan Umat Hindu di Kota Banjarmasin.
Ritual yang dipimpin pandita itu nampak berlangsung lancar dan penuh khidmat hingga diakhir prosesi Melasti.
Pandita Umat Hindu, Ida Rsi Wiswamitra Pawitra Putra menjelaskan upacara Melasti merupakan bagian ritual keagamaan menjelang perayaan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka.
"Upacara Melasti adalah proses pembersihan atau mensucikan diri, alam dan semesta dalam menyambut Tahun Baru Saka," ungkap Ida.
Dalam ritual Melasti ini lanjutnya, umat Hindu di Kota Banjarmasin mengambil tanah dari rumah masing-masing sebagai simbol kekotoran-kekotoran yang ada di lingkungan.
Di hadapan simbol kekotoran itu, semua umat Hindu memanjatkan doa di upacara Melasti agar kehidupan mereka dan alam semesta selalu diberkahi.
Selanjutnya, simbol kekotoran itu dilarungkan di aliran sungai yang nantinya akan bermuara langsung ke laut.
"Kita mohonkan kepada tuhan dengan harapan simbol kekotoran yang kita larungkan ke sungai di depan itu akan membersihkan dan mensucikan lingkungan kita khususnya di Kota Banjarmasin" katanya.
Ia menerangkan bahwa Umat Hindu percaya, aliran sungai bermuara ke laut yang merupakan tempat melebur segala kekotoran dunia.
Kekotoran sendiri berasal dari manusia yang menyumbangkan energi-energi negatif pada dunia dan alam semesta yang dihasilkan dari pikiran, perkataan dan perbuatan.
"Untuk itu, upacara Melasti ini adalah menyeimbangkan kembali apa yang sudah kita sumbangkan kepada dunia dan alam semesta yang tidak lain bisa menyebabkan kekotoran dunia," ujarnya.
(Hamdiah)