Banjarmasin - Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, pengawasan pada makanan atau minuman siap saji dan kemasan yang biasanya dijadikan parsel lebaran kian diperketat.
Dalam hal ini, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Banjarmasin melakukan pemeriksaan dengan mengambil beberapa sampel produk di toko-toko ritel modern.
"Meski tingkat kepatuhan pelaku usaha di Kalsel sudah baik, tapi kita tetap tidak boleh teledor. Konsumen tidak tahu isi yang di dalam parsel,” ucap Kepala BBPOM Kota Banjarmasin, Leonard Duma, Minggu (23/3/2025).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang kerap ditemui zat berbahaya pada makanan siap saji. Mulai bahan perwarna kimia, kandungan formalin dan boraks. Termasuk makanan yang sudah kadaluwarsa dapat dilihat langsung dari fisik kemasan.
"Kalau zat pewarna biasanya oknum pelaku usaha ini bisa pakai kesumba. Itu yang perlu kita waspadai,” kata Leonard.
Ia menegaskan bahwa penggunaan bahan-bahan tadi sangat dilarang keras karena berbahaya bagi kesehatan.
Tentunya produk yang terdapat mengandung bahan berbahaya itu langsung ditarik dari peredaran dan dimusnahkan.
"Langkah penegakan hukum akan dilakukan sesuai aturan," tegasnya.
Selain melakukan pengawasan, BBPOM juga rutin melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih cermat dalam memilih produk.
Sementara itu, Evelyn, pengusaha parsel di Kota Banjarmasin menjamin minuman dan makanan siap saji di tempatnya aman dari zat-zat berbahaya.
Selain itu, ia dapat memastikan produknya aman karena dipesan langsung dari pabrik pulau Jawa dan sangat memperhatikan waktu kadaluwarsa produk yang dibuat jadi parsel.
“Kita semua pemesanan baru. Jadi kita sangat memperhatikan kadaluwarsa dan higienitas,” tutur Evelyn.
Tags:
Banjarmasin