Banjarmasin - Menjamurnya pasar online saat ini membuat pasar tradisonal mulai berkurang pamornya.
Saat ini ketertarikan orang berbelanja mulai beralih ke pasar online dibandingkan pasar tradisional karena dianggap lebih mudah dan instan.
Seiring dengan itu, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Banjarmasin mendorong para pedagang pasar tradisonal untuk bisa beradaptasi perkembangan jaman.
"Dibentuknya Perumda ini, bertujuan untuk bisa membina dan memberdayakan para pedagang. Bukan mengubah pasar tradisional menjadi pasar modern. Tetapi pedagang harus berdiri sejajar dengan pedagang online," ungkap Direktur Operasional Perumda Pasar Kota Banjarmasin, Azhar Budi, Senin (28/4/2025).
Tak dipungkiri Azhar, dari 6 ribu pedagang yang tersebar di pasar tradisional di Kota Banjarmasin. Sebagian besar masih belum familiar dengan sistem jual beli berbasis online.
Melihat kondisi itu, pihaknya pun mengarahkan para pedagang untuk bisa bersaing di era digitalisasi seperti saat ini.
Tentunya, diharapkan para pedagang bisa memanfaatkan platform digital untuk bisa mempertahankan lebar eksistensi dan daya saing pasar tradisional.
"Kita arahkan mereka pelan-pelan supaya mereka lebih melek digitalisasi juga," akhirnya.
Sementara itu, Noni, salah seorang pedagang kosmetik di Pasar Pandu tak memungkiri penjualannya mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir ini.
Menurut Noni, penyebab menurunnya penjualan sebagian besar karena memang sudah banyak yang beralih belanja online.
"Sekarang ya paling teman WhatsApp atau tetangga yang beli. Penjualan turun sampai lebih dari 50 persen. Bahkan untuk balik modal harus nunggu lama," terangnya.
Tentunya ia berharap, Perumda Pasar bisa membantu pedagang pasar tradisional agar melek digital untuk bisa bertahan dan bersaing di penjualan daring sekarang ini.
(Hamdiah)