Trending

Baru Awal Tahun 2025, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Banjarmasin Meningkat Signifikan


Banjarmasin - Baru awal tahun 2025, tercatat sudah ada 52 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terdata di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin.

Angka itu menunjukan kasus kekerasan di Kota Banjarmasin meningkat signifikan dibandingkan data tahun 2024 lalu pada periode sama.

Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), Susan berkilah tingginya kasus kekerasan karena sudah mulai banyak yang sadar untuk melaporkan.

"Sudah banyak masyarakat yang berani spek up bahkan banyak di media massa," ucap Susan, Senin (14/4/2025).

Kendati demikian, Susan akui pada bulan April ini ada dua kasus belum teregestrasi karena cuti lebaran.

Tentunya DP3A Kota Banjarmasin terus berupaya menekan angka kekerasan melalui berbagai program. Salah satunya, Sosialisasi Hindari Bullying (Sohib).

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Bidang Perlindungan Khusus Anak DP3A Banjarmasin, Khusnul khatimah Yuliani, menjelaskan, pihaknya terus menurunkan beberapa petugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Kita jalankan terus antara 6 sampai 7 orang petugas dari kita menyebar setiap Senin, untuk memberikan edukasi terkait kekerasan hingga bullying," katanya.

Selain itu, Khusnul menambahkan bahwa edukasi akan diperluas ke dalam kelas sekolah dengan harapannya semua anak di Kota Banjarmasin bisa paham dan peka, ketika melihat atau mendengar kekerasan, hingga pencegahan dapat dilakukan sejak dini.

“Jangan sampai kasus itu sudah parah baru terkuak. Kita eduksi anak-anak terkait perlindungan anak, stop kekerasan, hingga pencegahan kekerasan," akhirnya.

(Hamdiah)
Lebih baru Lebih lama