Trending

Masuk 100 Hari Kerja Yamin - Ananda, 10 Sungai di Banjarmasin Bakal Dikeruk Guna Tangani Banjir

Banjarmasin - Masuk dalam program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin Yamin - Ananda, sejumlah sungai akan dilakukan pengurukan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman mengungkapkan pengurukan itu dilakukan pada sungai-sungai di Kota Banjarmasin yang sudah mengalami pendangkalan.

"Bahasanya di dalami sesuai dengan ukuran sungai itu karena dangkal tadi dan pekerjaan ini dilakukan PUPR," ucap Ikhsan usai Ekspose Rencana Aksi dan Progres Pencapaian Target Program 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, di Ruang Rapat Wali Kota, Kamis (10/4/2025) lalu.

Pengurukan sungai ini lanjutnya, merupakan langkah normalisasi sungai dalam upaya penanggulangan banjir rob yang sering terjadi di Kota Seribu Sungai. 

Secara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony menuturkan dalam pengurukan sungai yang masuk dalam program 100 hari kerja, ada 10 sungai yang diprioritaskan.

10 sungai itu yakni, Sungai Kawasan ULM, Sungai Perigi, Sungai Permata Regency, Sungai Pemurus, Sungai Limah, Sungai Lulut, Sungai Belitung, Sungai Sutoyo, Sungai Japri Zam-zam dan Sungai Tatas.

"10 sungai yang ditargetkan ini berada di tengah-tengah kota yang memang sudah kita programkan sejak tahun 2021 setelah banjir tinggi waktu itu karena kawasan sana yang paling terdampak dan sering dilanda banjir rob," ungkap Thony.

Program 100 hari kerja ini lanjut Thony, seirama dengan program PUPR Kota Banjarmasin dalam penanganan banjir terutama di kawasan rawan dengan durasi surut atau air turun cukup lama saat tergenang.

Di samping itu, mengingat sungai-sungai di Kota Banjarmasin pinggiran masih banyak terdapat rumah warga. Maka pengurukan tidak bisa dilakukan terlalu dalam karena dikhawatirkan akan menimbulkan  longsor.

Untuk itu, estimasi pengerukan hanya bisa dilakukan paling 1 sampai 1,5 meter saja di bagian tengah sungai dan melihat lokasinya nanti.

"Kalau bebas kiri kanan dari permukiman mungkin bisa lebih dalam untuk dilakukan pengurukan," ujarnya.

"Sebenarnya sisi kiri kanan sungai itu harus di Siring. Biar saat dikeruk tengahnya tidak longsor. Cuman kan kondisinya masih banyak permukiman pinggir sungai hingga tidak bisa dilakukan," sambungnya lagi.

Menurutnya dengan adanya pengurukan sungai, tentunya lumayan mampu membantu dalam menampung volume air saat pasang ataupun dalam kondisi curah hujan tinggi untuk sementara waktu.

Adapun pekerjaan pengerukan sungai ini anjutnya, masih dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) yanh ditargetkan akhir bulan ini sudah berkontrak.

"Mudah-mudahan akhir April ini sudah berkontrak dan kita usahakan pekerjaannya berbarengan untuk ke 10 sungai itu," tuturnya.

Mengenai anggaran program ini, ia membeberkan tiap sungainya diperkirakan Rp. 500 juta hingga Rp. 1 miliar tergantung luas dan panjang sungai.

"Detailnya lupa berapa, tapi yang jelas sekitar segitu anggaran untuk pekerjanya di tiap sungai," pungkasnya.

(Hamdiah)
Lebih baru Lebih lama