Banjarmasin - Saat ini, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin fokus penanganan sampah dari sumbernya dengan melibatkan masyarakat langsung.
Dimana menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman masih banyak masyarakat yang belum paham dan mengerti mengenai tata cara pemilahan sampah yang benar seperti apa.
"Seperti yang disampaikan ibu Wilda, masyarakat sebenarnya mau memilah. Tapi tidak tahu teknis pemilahan itu dan pengelompokan sampah dari jenisnya," ucap Ikhsan usai melakukan sosialisasi pemilahan sampah kepada masyarakat di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Kamis (4/4/2025).
Selain itu, perlu tata pemilahan sampah yang harus dijadwalkan waktu per harinya. Misalnya hari ini membuang sampah organik, lalu besoknya sampah non organik dan seterusnya. Guna mengantisipasi tumpukan sampah yang mengunung.
"Kemarin imbauan jangan buang sampah selama dua hari lebaran itu bisa. Artinya apabila kita jabarkan secara teknis dalam bentuk surat edaran atau dalam bentuk aturan yang lebih spesifik saya rasa bisa dilakukan," tuturnya.
Menurut Ikhsan, selama ini sosialisasi dan imbauan pemilahan sampah dari sumber sudah cukup dilakukan di tengah masyarakat.
Tinggal tata cara dan teknis pemilahan sampah agar lebih dipahami masyarakat dan pembuangan sampah lebih terstruktur sesuai dengan jenisnya.
Ia optimis upaya ini akan berhasil, mengingat masyarakat sudah mulai sadar pentingnya melakukan pemilahan sampah dari sumbernya. Jika tidak, maka pemandangan TPS yang penuh dengan timbunan sampah yang mengunung akan terus dijumpai dan dampaknya dirasakan masyarakat itu sendiri.
"Ya nanti sedikit ada unsur memaksa, unsur mengatur di situ. Di samping juga kemauan masyarakat saya rasa akan mudah kita laksanakan," akhirnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wildayanti menuturkan pihaknya bersama Pemko Banjarmasin sepakat untuk penanganan sampah secara paralel dengan menata masyarakat agar pemilahan sampah dilakukan secara tepat sembari menyelesaikan tumpukan-tumpukan sampah yang masih ada saat ini.
"Kalau menyelesaikan tumpukan tidak menata dari sumbernya maka permasalah ini akan terus bergulir. Jadi harus kita ditata, makanya hari ini kita lakukan sosialisasi lagi terutama mengenai teknis pemilahan sampahnya," kata Wilda.
Menurutnya, masyarakat bukannya tidak peduli. Tapi lebih karena mereka tidak tahu memilah sampah dari jenisnya.
Selain itu, terpenting adanya aspek aturan yang dijalankan dan Pemko Banjarmasin harus lebih tegas terhadap aturan tersebut.
"Mungkin selama ini aturan ada, tapi pengawasan, pelaksanaan dan penegakan aturannya tidak berjalan dengan baik. Nah itu yang harus kita konsen saat ini. Bagaimana kita mengedukasi masyarakat, membuat masyarakat jadi tahu dan mau melakukan. Setelah itu, penegakan aturan itu harus dijalankan," terangnya.
Di samping itu, menurutnya jika melihat komitmen Pemko Banjarmasin yang serius dalam penanganan persoalan sampah saat ini. Ia pun optimis potensi berhasilnya lebih besar.
"Saya optimis jika pengawasan jalan. Komitmen ini lakukan masif dan serentak serta Pemko Banjarmasin terus mendorong . Dua bulan saya rasa bisa terkurangi tumpukan sampah," pungkasnya.
(Hamdiah)