Trending

Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Dini, DP3A Banjarmasin Mengedukasi ke Sekolah-sekolah


Banjarmasin - Selain mensosialisasikan pencegahan bullying di sekolah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin juga akan mengedukasi pendidikan seks kepada anak-anak sekolah.

Kepala DP3A Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan dalam penyampaian edukasi pendidikan seks ini lebih kepada agar anak-anak bisa menjaga dirinya.

"Pendidikan seks diberikan lebih kepada mengedukasi mereka agar menjaga tubuhnya dengan tidak boleh dipegang sembarang dan lainnya," kata Madan sapaan akrabnya, Rabu (23/4/2025).

Diungkapkan Madan, pendidikan seks ini sendiri terus digalakkan ikatan psikolog yang mana ini juga menjadi salah satu program dari DP3A Kota Banjarmasin.

Mengingat saat ini lanjut Madan, di era zaman yang sudah berkembang pesat. Banyak hal yang bisa memicu pergaulan bebas di lingkungan remaja bahkan anak-anak.

Tak jarang, banyak ditemui kasus tindak kekerasan seksual anak di bawah umur. Sehingga melihat hal itu, tentunya menjadi atensi pihaknya dalam pencegahan dan penanganannya. 

"Meski masih awam, tapi ini penting hingga harus kita sampaikan sebagai edukasi dini," ujarnya.

Adapun edukasi pendidikan seks ini lanjutnya, menyasar semua jenjang sekolah. Mulai PAUD, SD, SMP hingga SMA.

"Untuk pendidikan seks nya tentu disesuaikan jenjang sekolahnya. Kalau PAUD mungkin lewat lagu yang baitnya berisikan jangan pegang ini sembarang jangan mau disentuh ya seperti itu," jelasnya.

Mengingat jumlah sekolah di Kota Banjarmasin cukup banyak. Maka dalam program ini pihaknya mengandeng organisasi perempuan seperti Dharma Wanita Persatuan (DPW) dan Tim Penggerak Pemberdaya dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Banjarmasin.

Sama halnya dalam program sosialisasi pencegahan bullying yang saat ini gencar dilakukan pihaknya.

"Selam satu tahun menjalankan program sosialisasi pencegahan bullying saja. Baru separo sekolah dilaksanakan karena keterbatasan tenaga kita. Makanya kita gandeng ibu-ibu dari organisasi perempuan untuk ikut membantu, karena kalau guru sudah ada tugasnya untuk pengajar. Jadi kami dan ibu-ibu tadi memberi edukasi," pungkasnya.

(Hamdiah)
Lebih baru Lebih lama