Banjarmasin - Setibanya di Kalimantan Selatan, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum RI, Dewi Chomistriana, bersama jajaran langsung melakukan pemantauan ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih, Banjarmasin, Kamis (17/4/2025) pagi.
Dalam kunjungannya, Dewi didampingi langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, Kepala Dinas PUPR, Suri Sudarmadiyah dan sejumlah instansi terkait lainnya.
Ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan penguatan sistem pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin, hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur dasar di daerah.
Saat kunjungan, Dewi bersama rombongan diajak meninjau sejumlah zona landfill di TPA Basirih, termasuk kawasan kolam lindi. Ia memantau langsung kondisi lapangan serta sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di lokasi tersebut, setelah itu, Ia dan jajaran bergeser guna meninjau proses pengolahan di TPS3R Tanjung Pagar.
Dalam keterangannya pasca peninjauan di dua lokasi tersebut, Dewi membeberkan beberapa catatan dan arahan terkait optimalisasi pengelolaan sampah, termasuk pentingnya penerapan teknologi ramah lingkungan serta peningkatan kapasitas pengelolaan di TPA Basirih dan TPS3R.
"Tempat ini tetap akan kami tutup untuk pembuangan, namun kami rekomendasikan untuk mengalihfungsikannya sebagai tempat pemilahan sampah," ujarnya.
Dewi kemudian merekomendasikan Kota Banjarmasin agar meniru beberapa daerah lain yang dinilai sudah berhasil dalam melakukan pemilahan sampah dari sumber. Sebab, sambungnya, jika hal tersebut berhasil dimaksimalkan maka sudah mampu mengurangi setengah atau 50 persen dari jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
"Baru selanjutnya diolah di TPA, upaya-upaya ini yang harusnya dilakukan masyarakat, Pemerintah Kota juga tidak tinggal diam, harus melakukan berbagai upaya," pesannya lagi.
"Kami di Kementrian PU juga sebagai pembina secara keteknisan juga akan berkontribusi, sesuai dengan upaya kami sebesar-besarnya, dan pastinya ini tidak hanya KemenPU saja, kami juga menggandeng KemenLH, dan kami juga sudah membentuk tim untuk mengukur indeks resiko," tutupnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin pun menyambut hangat kunjungan kerja dari jajaran Dirjen Cipta Karya Kementrian PU di kota Seribu Sungai. Ia menekankan, dengan kehadiran Dirjen Cipta Karya disini, menjadi komitmen kuat pihaknya dalam menuntaskan persoalan sampah dengan konsep menata ulang sistem infrastruktur dan pengelolaan sampah yang ada di TPA.
"Dari kemarin sampai hari ini, langkah kita untuk membenahi sanitasi juga infrastruktur sampah, terutama yang ada di TPA mulai terlihat," ujarnya, disela rapat koordinasi dengan Dirjen Cipta Karya.
Yamin pun berharap, dengan kedatangan Dirjen Sanitasi (kemarin, red) dan Dirjen Cipta Karya Kementrian PU untuk melihat langsung gambaran situasi di lapangan, ini dapat membantu dan mengarahkan pihaknya dalam menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah.
"Semoga dari pertemuan ini bisa didapatkan solusi terbaik dalam hal pengelolaan, kami, kita semua tidak akan berhenti dan tidak akan menyerah sebelum permasalahan sampah yang ada di Banjarmasin ini bisa diselesaikan," tekannya.
Terakhir, Yamin menegaskan sistem Sanitary Landfill sebagai metode pengelolaan sampah yang modern, efektif serta sesuai regulasi, sambungnya harus menjadi pedoman yang dipatuhi dan dilaksanakan.
"Lahan yang masih tersisa dan bisa dimanfaatkan (di TPA) ini juga jadi catatan kita agar harus dikelola dengan benar, jangan jadi tempat pembuangan asal lagi," tandasnya.
(Tim Peliputan)